H. Akbar
Komunitas Pecinta Sedekah
Yayasan Arrafiiyah
“Dan sesungguhnyna Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia
tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka
mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.
Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami
jadikan peristiwa itu palajaran bagi semua umat manusia.” (QS Al-Ankabut [29]: 14-15)
Penyesatan
akidah dan kekufuran yang dilakukan umat Nabi Nuh As, mendatangkan azab
dari Allah SWT berupa banjir besar yang menenggelamkan sebagian
permukaan bumi, sebuah peristiwa dahsyat yang terjadi sepanjang sejarah
peradaban manusia.
Nabi Nuh as diutus oleh Allah SWT di daerah
Selatan Irak. Dakwah nabi Nuh as selama seribu tahun kurang lima puluh
tahun (950 tahun) mendapatkan ejekan dan penolakan yang sangat keras
dari kaumnya, bahkan dari istri dan anaknya. Berawal dari pembuatan
gambar dan patung orang-orang shaleh untuk tujuan menambah aktivitas
ibadah, penyimpangan pun berkembang menjadi penyembahan berhala.
Kesombongan
dan tantangan mereka terhadap siksaan dan azab yang senantiasa
disampaikan nabi Nuh as pun dijawab oleh Allah SWT. Hujan lebat dan
semburan mata-mata air dari dalam bumi menimbulkan bencana air bah yang
dahsyat. Kaum yang semula mengejek dan menghina nabi Nuh as pun
tenggelam. Termasuk Kan’an, anak nabi Nuh as yang tidak mau beriman
kepada Allah SWT.
Nabi Nuh as dan para pengikutnya yang beriman
diselamatkan Allah SWT dalam sebuah bahtera besar, yang juga mengangkut
berjenis-jenis hewan berpasangan, hingga berlabuh di atas gunung tinggi
(Judi).
Sejumlah penelitian menuliskan banjir besar pada zaman
Nabi Nuh as telah menenggelamkan wilayah Irak, Iran, dan Turki serta
telah menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk bumi dari selatan ke
utara. Eksplorasi lain menemukan material yang menyerupai perahu
tertimbun di Jazirah Ibnu Umar, bagian timur Turki. Ditemukan di atas
ketinggian 7000 kaki dari permukaan laut (1.134 m), perahu dengan
panjang 137,1 meter, lebar 22,85 meter, dan berusia lebih dari 100.000
tahun ini dikatakan sebagai bahtera Nabi Nuh As. Sebuah penemuan
terbesar di dunia, setelah penemuan mumi Fir’aun.
Wallahu a’lam bish-shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar