Hai orang-orang yang beriman. Nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik (QS Al-Baqarah : 267) --- Dengan bersedekah seribu rupiah sehari Anda telah membantu membebaskan orang miskin dari kesulitan hidup mereka --- Semoga Allah selalu memberi kemudahan bagi setiap amal kita --- Donasi disalurkan lewat Bank Mandiri Cabang Bogor Rek No 133-00-0567361-1 a/n Drs. Akbar --- Konfirmasi transfer ke 087770585383

Senin, 27 Agustus 2012

Kisah Nabi Nuh AS

H. Akbar
Komunitas Pecinta Sedekah
Yayasan Arrafiiyah

“Dan sesungguhnyna Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim. Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu palajaran bagi semua umat manusia.” (QS Al-Ankabut [29]: 14-15)


Penyesatan akidah dan kekufuran yang dilakukan umat Nabi Nuh As, mendatangkan azab dari Allah SWT berupa banjir besar yang menenggelamkan sebagian permukaan bumi, sebuah peristiwa dahsyat yang terjadi sepanjang sejarah peradaban manusia.

Nabi Nuh as diutus oleh Allah SWT di daerah Selatan Irak. Dakwah nabi Nuh as selama seribu tahun kurang lima puluh tahun (950 tahun) mendapatkan ejekan dan penolakan yang sangat keras dari kaumnya, bahkan dari istri dan anaknya. Berawal dari pembuatan gambar dan patung orang-orang shaleh untuk tujuan menambah aktivitas ibadah, penyimpangan pun berkembang menjadi penyembahan berhala.

Kesombongan dan tantangan mereka terhadap siksaan dan azab yang senantiasa disampaikan nabi Nuh as pun dijawab oleh Allah SWT. Hujan lebat dan semburan mata-mata air dari dalam bumi menimbulkan bencana air bah yang dahsyat. Kaum yang semula mengejek dan menghina nabi Nuh as pun tenggelam. Termasuk Kan’an, anak nabi Nuh as yang tidak mau beriman kepada Allah SWT.

Nabi Nuh as dan para pengikutnya yang beriman diselamatkan Allah SWT dalam sebuah bahtera besar, yang juga mengangkut berjenis-jenis hewan berpasangan, hingga berlabuh di atas gunung tinggi (Judi).

Sejumlah penelitian menuliskan banjir besar pada zaman Nabi Nuh as telah menenggelamkan wilayah Irak, Iran, dan Turki serta telah menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk bumi dari selatan ke utara. Eksplorasi lain menemukan material yang menyerupai perahu tertimbun di Jazirah Ibnu Umar, bagian timur Turki. Ditemukan di atas ketinggian 7000 kaki dari permukaan laut (1.134 m), perahu dengan panjang 137,1 meter, lebar 22,85 meter, dan berusia lebih dari 100.000 tahun ini dikatakan sebagai bahtera Nabi Nuh As. Sebuah penemuan terbesar di dunia, setelah penemuan mumi Fir’aun.



Wallahu a’lam bish-shawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar