H. Akbar
Komunitas Pecinta Sedekah
Yayasan Arrafiiyah
“Ingatlah tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam
gua, lalu mereka berdoa, ‘Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada
kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang lurus dalam
urusan kami (ini). Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam
gua itu. Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di
antara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung bberapa
lama mereka tinggal (dalam gua itu). Kami kisahkan kepadamu (Muhammad)
cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang
beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka
petunjuk.” (QS Al-Kahfi [18]: 10-13)
Ashabul Kahfi adalah
kisah sejumlah pemuda yang beriman kepada Allah SWT. Bersama mereka,
ikut pula seekor anjing. Tertidur dalam gua selama ratusan tahun, para
pemuda Ashabul Kahfi pun selamat dari kekejaman Diqyanus, raja Romawi
pemuja berhala.
Demi menyelamatkan akidahnya, para pemuda
Ashabul Kahfi meninggalkan negerinya. Dengan rahmat dan perlindungan
Allah SWT mereka tertidur selama 300 tahun ditambah sembilan tahun dalam
gua. Tanpa mereka sadari, badan mereka dibolak-balikkan ke kanan dan ke
kiri, serta telinga mereka ditutup sehingga mereka tidak terbangun oleh
suara apapun, sedangkan anjing mereka membentangkan kedua lengannya di
depan pintu gua. Ketika terjaga, wajah kota telah berubah dan uang perak
mereka tidak berlaku lagi, sehingga membuat mereka tersadar bahwa
mereka tidaklah tertidur sehari atau setengah hari saja, melainkan
ratusan tahun.
Hingga kini, jumlah mereka masih menjadi
perdebatan. Bahkan Al Qur-an pun menjelaskan tentang perselisihan jumlah
mereka. Ada yang mengatakan tiga orang, yang keempat anjingnya, dan
mengatakan lima orang, yang keenam anjingnya, serta mengatakan tujuh
orang, yang kedelapan anjingnya. Sesungguhnya hanya Allah SWT yang
mengetahui jumlah mereka secara pasti.
Kisah Ashabul Kahfi
memberikan inspirasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
khususnya dalam teori hibernasi, yaitu kondisi ketidakaktifan dan
penurunan metabolisme pada tubuh, serupa dengan kondisi tidur. Para
pemuda Ashabul Kahfi yang tertidur selama ratusan tahun tetap dapat
bertahan hidup tanpa makan dan minum dan tidak mengalami kerusakan pada
tulang dan otot. Padahal kerusakan dan hancurnya otot tidak terhindarkan
pada orang-orang yang kelaparan sehingga dapat menyebabkan kematian.
Kini, teori hibernasi lebih dikembangkan bagi para astonot dan para
penderita kerusakan sel tulang.
Wallahu a’lam bish-shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar